Au
Pair itu program apa sih kak?
Pertanyaan yang biasa ditanyakan oleh banyak followers di Instagram aku. Jujur,
bisa dibilang aku beruntung karena tau program ini saat aku masih nyusun
skripsi sebagai mahasiswa tingkat akhir di Fikom Unpad. How long was it? well, udah cukup lama banget sih,
tepatnya 8 tahun yang lalu (weeww....udah bangkot banget akuh :D).
Semacam iseng-iseng
berhadiah. Jadi dulu tau program ini sebagai "homestay program" yang
dijadiin bahan marketing dari salah satu lembaga belajar bahasa Jerman di
Jatinangor. Karena nggak tau lulus mau ngapain akhirnya mutusin buat nyobain
program ini. "Cuma butuh A1 kok buat bisa ke Jerman, jauh lebih mudah
daripada ke negara berbahasa Inggris" inget banget kata-kata dari teteh
pembimbing di Lernhaus. Dengan modal nekad, aku belajar bahasa
Jerman selama enam bulan dan setelahnya memberanikan diri untuk ujian A1. Thank God, udah emang garis nasib aku kali ya. So, everything went
smoothly. Dari ujian ambil sertifikat sampe dapet family waktu itu aku cuma
butuh waktu dua bulan.
1. Program Au Pair
Duh kak please deh! udah ngemengnya,
jelasin please program Au Pair itu naon? 😂. Alright, jadi program ini bisa
dibilang program 'homestay' yang percaya nggak percaya udah exist dari tahun
1970an. Emak mertua ama kakak ipar pernah jadi Au Pair donk (mikir banget itu
dulu cara nyari family nya gimana 😕😕).
Singkatnya, program Au Pair ini
ditujukan untuk anak muda yang ingin belajar bahasa asing dengan cara tinggal
dengan keluarga angkat dan sebagai timbal baliknya membantu keluarga mengerjakan
pekerjaan rumah ringan seperti: menjaga anak, bermain dengan anak, menyiapkan
sarapan, memasak, dsb. Realitanya bentuk kegiatan Au Pair berbeda-beda ditiap
keluarga tergantung keperluan keluarga dan kesepakatan yang dibuat antara
keluarga angkat dan Au Pair. Jadi wajar saja, klo mau Au Pair ke Jerman, misal,
disyaratkan untuk bisa seenggaknya dasar dari bahasa Jerman. Walaupun, beberapa negara seperti Swedia, Norwegia, Belgia,
Belanda menerima sertifikat bahasa inggris.
Durasi program Au Pair juga berbeda-beda. Au Pair dari
negara ketiga (misal: Indonesia, Brazil, Filipina, Mexiko, dsb.) hanya boleh
tinggal max. 1 tahun dengan visa Au Pair, setelah satu tahun visa harus diganti
menjadi visa dengan status, misal, pelajar atau menikah, atau melanjutkan program
Au Pair ke negara lain. Batas maximal usia Au Pair juga berbeda-beda. Untuk
lengkapnya bisa diliat di sini: Batas usia Au Pair
diberbagai negara. Uang saku diberbagai negara juga berbeda. Di Jerman
sekitar 260€, di Swiss dan Austria sekitar 400€. Kok beda kak? Iya soalnya, Au
Pair di Jerman tugasnya lebih ringan dibandingkan di Austria dan Swiss. But,
lagi dan lagi tergantung kesepakatan dengan keluarga. Karena banyak keluarga
yang menawarkan uang saku lebih yang artinya tanggung jawab lebih juga untuk
kita. 😁
Video pengalaman waktu jadi Au Pair
2. Proses sebelum menjadi Au Pair
Beberapa langkah yang harus dilakukan
sebelum menjadi Au Pair:
- Memutuskan bahasa yang ingin dipelajari.
Ketertarikan dengan bahasa tertentu akan membantu proses kita
berasimilasi. Trust me! Klo kamu nggak suka bahasa prancis tapi ngotot mau
ke Prancis biasanya kamu akan susah untuk belajar bahasanya.
- Persiapkan diri dengan belajar bahasa secara
intensive. Cari informasi persyaratan Au Pair di negara yang dituju untuk
tau seberapa jauh kamu harus memiliki dasar ilmu bahasa tersebut. Misal:
untuk bisa mendapatkan visa Au Pair ke Jerman, calon Au Pair diwajibkan
untuk menguasai A1 keterampilan berbahasa Jerman.
- Mendaftarkan test bahasa ke instansi bahasa
resmi. Misal ke Kanada: test yang diakui IELTS, ke Jerman test dari Goethe
Institute, ke Prancis test dari Institut Français d'Indonésie
- Kalau ingin menggunakan jasa agen Au Pair
biasanya lebih simple karena untuk bahasa dan test udah diurus sama agen.
Jenis agen juga berbeda-beda: ada yang cuma nyiapin keterampilan bahasa
dan ada juga yang sampai mencarikan keluarga. Yang pasti service
sangat mempengaruhi harga ;). Salah satu agen Au Pair di Indonesia:Full hope
- Kalau mencari keluarga sendiri dengan alasan biaya bisa menggunakan
website Au Pair yang bisa digunakan, seperti: aupairworld.com,
aupaircare.com, findaupair.com, etc.
- Jika sudah bertemu keluarga siapkan persyaratan-persyaratan yang
dibutuhkan untuk melamar visa Au Pair ke kantor kedutaan di Jakarta.
Biasanya harus mendaftar secara langsung. Misal, untuk Au Pair ke Jerman
syarat-syarat yang dibutuhkan seperti: kontrak au pair yang ditandatangani
keluarga angkat (asli), surat undangan dari keluarga angkat (asli), parpor
yang masa berlakunya min. 1 tahun, bukti asuransi kesehatan (biasanya
dibuat dan dibayar oleh keluarga angkat), sertifikat A1, tiket pesawat
(optional)
3. Selama menjadi Au Pair
Kalau sudah tiba di negara tujuan
biasanya masalah umum yang dihadapi seperti: culture shock, homesick, dan
overwhelming. Untuk culture shock sendiri cara menghadapinya ya dengan banyak
bertanya dan mencari informasi. Malu bertanya ya susah sendiri jadinya ;). Nah
yang susah itu klo kangen makan makanan Indonesia 😁 solusinya cari resto indo terdekat
atau belajar masak deh :D haha. Biar nggak kangen rumah banget, setelah tiba di
negara tujuan langsung mendaftar les bahasa biar dapet teman baru, cari
berbagai macam kegiatan biar sibuk jadi nggak punya waktu buat homesick
;)..Overwhelming biasanya seminggu awal sih, karena semua-muanya masih baru
banget. Dan selama Au Pair, gunakan waktu juga buat travelling, apalagi klo
tinggal di Eropa, karena travelling di Eropa bisa dibilang murah meriah.
4. Pasca jadi Au Pair
Sebenernya tergantung niatan awal
kenapa ke luar negeri. Tiap orang punya alasan yang berbeda-beda dan nasib yang
berbeda-beda. Ada yang menggunakan program Au Pair sebagai langkah awal
sebelum melanjutkan niat untuk kuliah, seperti aku misalnya. Jadi Au Pair dua
tahun awalnya mau travelling aja eh ujungnya pengen kuliah. Belajar dari
pengalaman aku dulu, aku terlalu santai jadi terpaksa mesti Au Pair dua tahun
karena skill bahasa Jerman aku kurang untuk kuliah di Jerman. So, klo niat kamu
mau kuliah, ya selama setahun belajar bahasa yang intensive. Klo, niatnya cuma
cari pengalaman ya selesai Au Pair balik lah ke tanah air dengan membawa semua
pengalaman yang didapat selama tinggal di luar. :)
Alright, aku rasa pemaparannya lumayan gamblang. So, semoga kalian udah nggak pusing lagi klo emang niat banget mau
ikutan program Au Pair ;).
6 Komentar
Terima kasih sudah sharing kk,,,ya aku pengen brlajar fasih sekarng itu bhasa jerman.ya pengen jadi tour guide jerman,hehehe aku masih dasar sekali,but i always learn i everyday,,i believed bagi Tuhan tak ada yg mustahil😇😇
BalasHapusmakasih kak informasinya. ternyata banyak jalan untuk bisa ke Jerman tanpa bebanin orang tua.
BalasHapusaku jadi makin semangat deh :D
Kak mau nanya kalau status udah nikah mendaftar menjadi au pair apa masih bisa ?
BalasHapusBantu jawab...gak bisa sis
Hapusseandainya 20 thn lalu tau ada gini2an Au Pair ya...maklum waktu itu HP nya masih BB dan gak sering2 main internetan..pasti udh pindah ke Jerman kali ya ..drpd galau2 di Indo ngurusin putus cinta...wkwkwkwkwk...
BalasHapusHallo kak, sy pengunjung tahun 2020 ni wkwkwk. Menurut kaka 2020 masi adakah kesempatan untuk join aupair? And by the way saya dari padang kak, boleh ga kak, kakak share tempat kakak sewaktu belajar bahasa jerman dulu? Mohon infonya kak, karena di kota padang tidak ada lmbaga utk bljar bahsa jerman🙏🙏
BalasHapus